Senin, 11 April 2016

WASPADAI TAHQIQ & TAHRIF TAFSIR JALALAIN


tafsir-jalalain
Image by: toko.nu.or.id
Saya punya kitab Tafsir Jalalain terbitan Beirut, Libanon. Saya beli di Kaliwungu dulu pada tahun 2011. Salah satu kitab yang menjadi rujukan penting Aswaja. Karangan dua imam; Jalaluddin Al Mahalli dan disempurnakan oleh Jalaluddin As Suyuthi, karenanya disebut tafsir Jalalain, Tafsir –karangannya– dua imam bergelar Jalaluddin.

Namun, pada catatan kaki [foot note] nya ada di antara nya yang menyebutkan tentang pembagian tauhid menjadi tiga, yakni ulühiyyah, rubübiyyah dan asmä was sifät. Tri tauhid ciri khas ajaran Wahh*bi. Bahkan dikatakan mereka, bahwa seluruh nabi dan Rosül membawa ajaran ini [?].
Tahqiq Tafsir Jalalain
Dengan ajaran ini, mereka mengatakan bahwa Firaun, Abu Lahab itu beriman karena masih mengakui ada nya Tuhan [rubübiyyah].
Dan dengan ajaran ini pula kaum Wahhä*bi mengkafirkan kaum muslimin yang ziarah, Tawassul, tahlil dsb. Karena menurut mereka yang melakukan tawassul itu belum ber tauhid uluhiyyah. Ber tuhan tapi menyekutukan Nya. Sehingga kaum muslimin yang bertawassul menurut mereka bukan orang Isläm alias kafir. Murtad!! Dalam pandangan mereka, yang tidak ber tauhid uluhiyyah menurut mereka layak dibunuh.
Paham ini lah sumber terorisme, radikalisme. Sehingga bom bunuh diri, teror, akan selalu ada di negeri ini kalau ajaran ini tidak kita babat habis sampai ke akar-akar nya.
Padahal menurut Aswaja antara ulühiyyah dan rubübiyyah adalah satu paket, tidak boleh dipisahkan antara keduanya.
Kitab-kitab ulama saja sudah dikontaminasi oleh racun.
[Perhatikan foot note yang dilingkari warna merah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar