Dari
namanya penamaan sholat ini mengandung dua unsur sholat, sholat gerhana
matahari dan gerhana bulan. Keberadaan sholat ini sangat dianjurkan
untuk dilakukan ketika terjadi gerhana.
Gerhana
bulan atau matahari semata-mata merupakan wujud kekuasaan Allah, bukan
disebabkan suatu kejadian seperti kematian, atas dasar itu Rasalullah
memerintahkan untuk berdzikir dan mendirikan sholat ketika terjadi
gerhana. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist:
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : إنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ
آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا
لِحَيَاتِهِ , فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا , فَادْعُوا اللهَ وَصَلُّوا
حَتَّى تَنْكَشِفَ
"Rasulullah
SAW bersabda " sesungguhnya matahari dan rembulan termasuk tanda-tanda
kekuasaan Allah, keduanya tidak akan mengalami gerhana karena kematian
ataupun kehidupan seseorang. Ketika kalian melihat keduanya maka
berdo'alah dan dirikanlah sholat sehingga terang.
Secara
umum sholat gerhana dimulai ketika terjadi gerhana dan berakhir ketika
gerhana hilang. Namun dalam prakteknya antara gerhana matahari dan bulan
terjadi perbedaan sampai kapan sholat itu berakhir. Dalam Gerhana
matahari Berakhir ketika telah pulih atau tenggelamnya matahari,
sedangkan dalam gerhana bulan berakhir ketika telah pulih atau ketika
terbitnya matahari bukan terbitnya fajar.
- Tata Cara[13]
Sholat Khusuf/ Kusuf bisa dikerjakan dengan 3 cara:
- Cara pertama, minimal mendapatkan kesunahan
ü Dapat dilakukan dengan melakukan dua rakaat dengan niat melakukan sholat gerhana seperti mengerjakan Sholat Sunah Dzuhur
- Cara kedua, paling rendahnya sempurna (adna kamal)
ü Dilakukan dengan 2 rokaat dengan 4 kali berdiri dan 4 kali rukuk dengan rincian sebagai berikut:
- a. Rokaat pertama
- Takbirotul ihrom bersamaan dengan niat Sholat Kusuf /Khusuf
أُصَلِّي سُنَّةً ل<span>ِكُسُوفِ</span> الشَّمْسِ
/ <span>لِخُسُوفِ</span> الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالىَ
"Aku niat melakukan Sholat Sunah gerhana matahari/gerhana bulan 2 roka'at karena Allah Ta'ala".
- kusuf untuk gerhana matahari
- khusuf untuk gerhana bulan
- Membaca do'a iftitah dan ta'awudz
- Membaca fatihah dan surat pendek
- Rukuk
- Berdiri yang kedua[14]
- Membaca fatihah kedua dan surat pendek
- Rukuk kedua
- I'tidal
- Sujud
- Menyelesaikan rukun- rukun sampai rokaat pertama sempurna
- b. Rokaat kedua
- Seperti pada rokaat pertama
- Cara ketiga, paling sempurna (akmal)[15]
Seperti halnya cara kedua, hanya saja surat-suratan dan bacaan tasbih dalam rukuk lebih panjang dengan rincian sebagai berikut :
- Rakaat pertama
-
Setelah fatihah pertama membaca surat al-Baqoroh sampai selesai atau
kira-kira bacaan Al-Qur'an yang menyamai Al-Baqarah.
- Setelah fatihah kedua membaca kira-kira 200 ayat dari surat al-Baqoroh
- Rakaat kedua
- Setelah fatihah membaca kira-kira 150 ayat dari surat al- Baqoroh
- Setelah fatihah kedua membaca kira-kira 100 ayat dari surat al- Baqoroh
Adapun bacaan tasbih sebagai berikut:
- Ruku' dan sujud pertama : tasbih kira-kira 100 ayat Surat Al-Baqarah
- Ruku' dan sujud kedua : tasbih kira-kira 80 ayat Surat Al-Baqarah
- Ruku' dan sujud ketiga : tasbih kira-kira 70 ayat Surat Al-Baqarah
- Ruku' dan sujud keempat : tasbih kira-kira 50 ayat Surat Al-Baqarah
Catatan:
Dalam sholat gerhana matahari disunnahkan untuk membaca bacaan secara lirih(Isror), sedangkan bacaan dalam sholat gerhana bulan dibaca secara keras(Jahr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar